Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja

cara menjaga kesehatan mental

Halo, aku mau ajak kamu ngobrol soal topik yang sering kali dianggap sepele, padahal dampaknya sangat besar dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan kerja, yaitu tentang cara menjaga kesehatan mental di tempat kerja.

Mungkin kamu pernah mengalami hari-hari di mana tekanan pekerjaan terasa menumpuk, deadline datang bertubi-tubi, suasana kantor kurang mendukung, atau kamu merasa lelah bukan cuma secara fisik, tapi juga emosional. aku pun pernah mengalaminya. Dan dari pengalaman itu, aku belajar bahwa menjaga kesehatan mental di tempat kerja sama pentingnya dengan mencapai target atau menyelesaikan tugas.

Kesehatan mental bukanlah hal mewah. Ia adalah kebutuhan dasar yang harus dijaga oleh siapa pun, terutama kamu yang setiap harinya bergelut dengan dinamika dunia kerja. Nah, dalam artikel ini, aku ingin berbagi cara menjaga kesehatan mental yang bisa kamu praktikkan langsung, bukan teori rumit, tapi langkah-langkah sederhana yang bisa membuat perbedaan besar.

Mengapa Kesehatan Mental di Tempat Kerja Itu Penting?

Sebelum masuk ke tips-nya, mari kita pahami dulu kenapa hal ini penting. Tempat kerja adalah tempat di mana kamu dan aku menghabiskan sebagian besar waktu dalam sehari. Jika suasana di tempat kerja tidak sehat, bukan cuma produktivitas yang menurun, tapi juga kualitas hidup secara keseluruhan bisa terpengaruh.

Bahkan menurut data WHO (2020), stres kerja yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan, serta berdampak langsung pada performa dan hubungan sosial di lingkungan kerja.

Beberapa dampak buruk dari tidak terjaganya kesehatan mental di tempat kerja antara lain:

  • Burnout (kelelahan fisik dan emosional berkepanjangan)
  • Stres kronis
  • Menurunnya motivasi dan kreativitas
  • Hubungan antar rekan kerja yang memburuk
  • Penurunan performa kerja
  • Risiko gangguan kesehatan fisik meningkat

Aku yakin kamu tidak ingin terjebak dalam siklus itu, bukan?

1. Mengenali Batas Diri Sendiri

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengenali batas diri sendiri. aku tahu kadang kita ingin memberikan yang terbaik, tapi bukan berarti harus mengorbankan diri sendiri sampai ke titik lelah yang tidak sehat.

Cobalah mulai dengan mengenali tanda-tanda kelelahan mental, seperti:

  • Sulit fokus meski tugas sederhana
  • Emosi cepat meledak
  • Merasa cemas berlebihan tiap kali masuk kantor
  • Tidur tidak nyenyak karena memikirkan pekerjaan

Kalau kamu merasakan beberapa tanda ini, mungkin tubuh dan pikiran sedang meminta waktu istirahat. Dalam ulasan sistematis oleh Salvagioni dkk. (2017), burnout yang tidak ditangani bukan hanya berdampak psikologis, tapi juga bisa memicu masalah kesehatan fisik seperti kelelahan kronis, gangguan tidur, dan bahkan penyakit jantung.

2. Manajemen Waktu yang Seimbang

Aku pribadi merasa lebih tenang saat bisa mengelola waktu kerja dengan baik. kamu tidak perlu jadi ahli time management dulu untuk mulai, cukup buat jadwal kerja harian, pisahkan waktu untuk kerja fokus dan waktu istirahat.

Beberapa tips sederhana yang bisa kamu coba:

  • Gunakan metode Pomodoro: 25 menit kerja fokus, 5 menit istirahat.
  • Jangan membawa pulang pekerjaan ke rumah (jika tidak mendesak).
  • Matikan notifikasi email kantor di luar jam kerja.
  • Belajar berkata “tidak” jika pekerjaan sudah terlalu banyak.

Waktu kamu sangat berharga, dan menjaga kesehatan mental berarti tahu kapan harus berhenti sejenak.

3. Bangun Hubungan Positif dengan Rekan Kerja

Lingkungan kerja yang suportif bisa menjadi penyelamat di hari-hari sulit. aku percaya bahwa komunikasi yang sehat di kantor bisa membuat tekanan terasa lebih ringan.

Cobalah untuk:

  • Membangun komunikasi terbuka dengan atasan dan rekan kerja
  • Memberi dan menerima feedback secara positif
  • Menghindari gosip kantor yang bisa memicu stres
  • Bersikap suportif pada rekan kerja yang sedang mengalami kesulitan

Ingat, kamu tidak sendirian. Kadang satu obrolan ringan saat istirahat bisa menyelamatkan hari seseorang, termasuk diri kamu sendiri.

4. Sediakan Waktu untuk Istirahat yang Berkualitas

Aku tahu kadang waktu istirahat terasa singkat, apalagi kalau pekerjaan sedang padat. Tapi istirahat bukanlah kemewahan, itu adalah kebutuhan.

Kamu bisa coba hal-hal berikut:

  • Jalan kaki sebentar di luar ruangan
  • Melakukan stretching ringan di meja kerja
  • Mendengarkan musik yang menenangkan
  • Menghindari penggunaan gadget saat istirahat makan siang

Dengan memberi waktu untuk tubuh dan pikiran “bernapas”, kamu akan kembali bekerja dengan energi yang lebih baik.

5. Jaga Pola Makan, Tidur, dan Olahraga

Kesehatan mental dan fisik itu saling terkait. aku sendiri merasa jauh lebih baik saat bisa menjaga pola makan bergizi, tidur cukup, dan rutin bergerak.

Berikut ini kebiasaan kecil yang bisa kamu terapkan:

  • Sarapan sebelum berangkat kerja
  • Hindari makan siang terburu-buru
  • Kurangi konsumsi kopi atau gula berlebih saat lembur
  • Usahakan tidur 6–8 jam tiap malam
  • Luangkan waktu 15–30 menit olahraga ringan di pagi atau sore

Tubuh yang sehat akan membantu kamu berpikir lebih jernih dan merespons tekanan dengan lebih tenang.

6. Bicara Jika Perlu Bantuan

Aku tahu tidak mudah untuk membuka diri soal perasaan di tempat kerja. Tapi berbicara bukan tanda kelemahan, justru itu bentuk keberanian.

Jika kamu merasa kewalahan secara mental:

  • Bicaralah dengan HRD atau atasan yang bisa dipercaya
  • Cari komunitas yang peduli akan isu kesehatan mental
  • Pertimbangkan konsultasi ke psikolog atau konselor profesional
  • Cerita dengan teman dekat yang bisa mendengar tanpa menghakimi

Aku pun pernah berada di titik di mana bantuan profesional sangat aku butuhkan. Dan jujur saja, itu keputusan terbaik yang pernah aku ambil untuk diri aku sendiri.

7. Ciptakan Ruang Pribadi yang Menenangkan

Meski kamu berada di lingkungan kantor, kamu tetap bisa menciptakan ruang aman mental untuk diri sendiri. Bisa lewat meja kerja yang nyaman, playlist favorit, atau benda-benda kecil yang bikin kamu tenang, seperti tanaman kecil atau foto keluarga.

Aku sendiri selalu membawa buku catatan kecil untuk menulis hal-hal yang aku syukuri setiap harinya, bahkan saat hari terasa berat.

8. Hindari Perfeksionisme Berlebihan

Perfeksionisme bisa jadi jebakan. aku dulu sering memaksa diri untuk sempurna, padahal kenyataannya tidak semua hal bisa kita kendalikan. Jika kamu juga merasa seperti ini, ingatlah: progress lebih penting dari perfect.

Mulailah memberi ruang untuk kesalahan, belajar dari pengalaman, dan mengapresiasi setiap pencapaian kecil. Dengan begitu, kamu akan merasa lebih damai dengan diri sendiri.

Penutup

Menjaga kesehatan mental di tempat kerja bukanlah hal yang instan. Tapi aku percaya, setiap langkah kecil yang kamu ambil hari ini bisa membawa dampak besar untuk masa depan.

Jangan ragu untuk memberi waktu pada diri sendiri, bicara ketika butuh bantuan, dan terus belajar mengenal apa yang membuat kamu merasa utuh sebagai manusia. Pekerjaan penting, tapi kamu lebih penting.

Kalau boleh aku simpulkan, cara menjaga kesehatan mental itu berawal dari satu hal: peduli pada diri sendiri. Dan itu adalah keputusan yang hanya kamu sendiri yang bisa buat.


Referensi Jurnal Ilmiah

  1. World Health Organization. (2020). Mental health in the workplace.
  2. Giorgi, G., Arcangeli, G., Mucci, N., & Cupelli, V. (2015). Work-related stress in the banking sector: A review of incidence, correlated factors, and major consequencesFrontiers in Psychology, 6, 13.
  3. Salvagioni, D. A. J., et al. (2017). Physical, psychological and occupational consequences of job burnout: A systematic review of prospective studiesPLOS ONE, 12(10), e0185781.
Avatar photo

Putri Melani

Halo! Saya Melani Putri, penulis di balik blog MediforaID.com. Saya memiliki ketertarikan besar di bidang kesehatan, gaya hidup sehat, dan informasi medis yang mudah dipahami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *